PFMMAGELANG, BERITA - Belakangan ini media sosial sedang ramai memperbincangkan pasangan Capres dan Cawapres Nurhadi-Aldo. Tentu saja pasangan Nurhadi-Aldo merupakan calon presiden dan wakil presiden fiktif.
salah satu bentuk poster pasangan Capres-Cawapres fiktif Nurhadi-Aldo |
Pasangan calon presiden dan wakil presiden fiktif ini diciptakan oleh sekelompok anak muda yang gerah dengan black campaign yang banyak terjadi di panggung politik Indonesia. Kehadiran Nurhadi-Aldo ini bertujuan untuk meredam kampanye hitam yang saling menjelekkan.
Beberapa pekan terakhir ini para pengguna media sosial mungkin sulit menghindar dari fenomena ini. Beragam bentuk postingan mengenai pasangan ini memang benar-benar terlihat seperti politikus yang sedang berusaha menggaet massa dengan segala bentuk poster dengan slogan-slogan kampanyenya.
Poster Nurhadi-Aldo tampak seperti politikus yang sungguh-sungguh ingin memikat hati para pemilih. Dalam posternya tampak dua pria paruh baya dengan nama partai pengusung dan slogan kampanye. Partai yang mengusung pun merupakan partai fiktif yang diberi nama Parta Untuk Kebutuhan Iman. Selain itu, pasangan fiktif ini diusung oleh Koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik dengan slogan yang kini viral adalah 'Smackqueen Yaqueen'.
Hanya dalam waktu dua minggu saja pasangan capres-cawapres fiktif ini berhasil memikat ratusan ribu pengguna media sosial. Setelah akun Nurhadi-Aldo diluncurkan langsung berhasil menggaet 139.000 pengikut di jejaring sosial Facebook, 51.000 follower di Twitter, serta 245.000 di Instagram, dan mungkin kedepan akan semakin bertambah.
Beberapa pekan terakhir ini para pengguna media sosial mungkin sulit menghindar dari fenomena ini. Beragam bentuk postingan mengenai pasangan ini memang benar-benar terlihat seperti politikus yang sedang berusaha menggaet massa dengan segala bentuk poster dengan slogan-slogan kampanyenya.
Poster Nurhadi-Aldo tampak seperti politikus yang sungguh-sungguh ingin memikat hati para pemilih. Dalam posternya tampak dua pria paruh baya dengan nama partai pengusung dan slogan kampanye. Partai yang mengusung pun merupakan partai fiktif yang diberi nama Parta Untuk Kebutuhan Iman. Selain itu, pasangan fiktif ini diusung oleh Koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik dengan slogan yang kini viral adalah 'Smackqueen Yaqueen'.
Hanya dalam waktu dua minggu saja pasangan capres-cawapres fiktif ini berhasil memikat ratusan ribu pengguna media sosial. Setelah akun Nurhadi-Aldo diluncurkan langsung berhasil menggaet 139.000 pengikut di jejaring sosial Facebook, 51.000 follower di Twitter, serta 245.000 di Instagram, dan mungkin kedepan akan semakin bertambah.
Para pengkutnya di media sosial juga bukan sekedar pengikut pasif, namun para pengikut ini sangat aktif memberikan komentar juga turut membagikan, menyebar-luaskan, turut membuat konten dan bahkan menjadi relawan pasangan capres-cawapres fiktif ini.
Kampanye yang dilakukan pun sebagai bentuk kritik untuk pemerintah dan para politikus di Indonesia. Kampanye yang disampaikan pun menggunakan kalimat-kalimat jenaka dan dalam bentuk banyolan. Meski demikian, didalamnya tetap tersirat pesan untuk masyarakat. Meski terkadang ada kata-kata bernada mesum, namun hal tersebut merupakan strategi marketing.
Beragam pesan tersebut meminta masyarakat Indonesia agar tidak gampang dipengaruhi politikus yang membuat warga negara Indonesia jadi terpecah belah dan bermusuhan.
Permusuhan antar rakyat ini dapat terlihat dengan mudah di media sosial contohnya. Di beberapa akun media sosial parpol misalnya, pasti akan terlihat debat antar dua kubu yang berseberangan. Namun hal tersebut berbeda dengan setiap postingan akun Nurhadi-Aldo yang tidak ada pertengakaran antar dua kubu yang terpecah belah, melainkan kondisi adem ayem, dan saling tertawa bersama.
Meski sosok pasangan Nurhadi-Aldo semakin dikenal luas masyarakat, namun ternyata kedua sosok pria setengah baya ini tidak saling kenal. Nurhadi yang sempat disambangi oleh Kompas.com mengaku tidak mengenal sosok Aldo pendampingnya.
Dilansir dari Kompas.com, semua keriuhan di media sosial tersebut berawal dari grup Facebook yang dibentuk Nurhadi sejak lima tahun lalu. Dalam grup itu, Nurhadi kerap membagikan kata-kata motivasi, berbagi cerita kehidupan, dan promosi jasa pijat yang ia tekuni.
Dari situlah, kemudian ada seorang pemuda yang berasal dari Sleman, Yogyakarta, menghubungi Nurhadi dan meminta ijin untuk menjadikannya sosok capres fiktif melalui berbagai bentuk poster di internet.
Inilah awal mula terkenalnya sosok Nurhadi sebagai capres dagelan, terlepas dari latar belakangnya sebagai tukang pijit dan penjaja obat tradisional yang tidak memiliki singgungan sama sekali dengan dunia politik.
Mengapa Tronjal Tronjol ?
Selain digunakan sebagai nama koalisi, yakni Koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik, kata Tronjal-Tronjol juga digunakan sebagai tagline pasangan capres-cawapres fiktif ini dalam berkampanye di media sosial bersama tim relawannya. Bertanya-tanya mengenai makna tronjal-tronjol? Istilah tronjal-tronjol ini diambil dari ungkapan bahasa jawa yang memiliki arti sembarangan.
Mengapa tronjal-tronjol yang dipilih sebagai tagline? Tronjal-tronjol atau yang berarti sembarangan ini tentu menjadi sebuah pesan atau pun kritik pedas bagi semua orang. Hal ini tergambar jelas dari kebiasaan orang-orang jaman sekarang yang sembarangan dalam bertingkah laku dan bertutur kata di media sosial, hingga kerap kali merugikan pihak lain.
Selain sebuah pesan atau pun kritik, tagline tronjal-tronjol ini juga tersirat sebagai sebuah sindiran. Karena banyak orang yang asal ngomong dan menimbulkan hoax di berbagai platform media. Sindiran ini tentu saya agar orang lebih berhati-hati ketika berbicara di publik.
Kampanye yang dilakukan pun sebagai bentuk kritik untuk pemerintah dan para politikus di Indonesia. Kampanye yang disampaikan pun menggunakan kalimat-kalimat jenaka dan dalam bentuk banyolan. Meski demikian, didalamnya tetap tersirat pesan untuk masyarakat. Meski terkadang ada kata-kata bernada mesum, namun hal tersebut merupakan strategi marketing.
Beragam pesan tersebut meminta masyarakat Indonesia agar tidak gampang dipengaruhi politikus yang membuat warga negara Indonesia jadi terpecah belah dan bermusuhan.
Permusuhan antar rakyat ini dapat terlihat dengan mudah di media sosial contohnya. Di beberapa akun media sosial parpol misalnya, pasti akan terlihat debat antar dua kubu yang berseberangan. Namun hal tersebut berbeda dengan setiap postingan akun Nurhadi-Aldo yang tidak ada pertengakaran antar dua kubu yang terpecah belah, melainkan kondisi adem ayem, dan saling tertawa bersama.
Meski sosok pasangan Nurhadi-Aldo semakin dikenal luas masyarakat, namun ternyata kedua sosok pria setengah baya ini tidak saling kenal. Nurhadi yang sempat disambangi oleh Kompas.com mengaku tidak mengenal sosok Aldo pendampingnya.
Dilansir dari Kompas.com, semua keriuhan di media sosial tersebut berawal dari grup Facebook yang dibentuk Nurhadi sejak lima tahun lalu. Dalam grup itu, Nurhadi kerap membagikan kata-kata motivasi, berbagi cerita kehidupan, dan promosi jasa pijat yang ia tekuni.
Dari situlah, kemudian ada seorang pemuda yang berasal dari Sleman, Yogyakarta, menghubungi Nurhadi dan meminta ijin untuk menjadikannya sosok capres fiktif melalui berbagai bentuk poster di internet.
Inilah awal mula terkenalnya sosok Nurhadi sebagai capres dagelan, terlepas dari latar belakangnya sebagai tukang pijit dan penjaja obat tradisional yang tidak memiliki singgungan sama sekali dengan dunia politik.
Mengapa Tronjal Tronjol ?
Selain digunakan sebagai nama koalisi, yakni Koalisi Tronjal Tronjol Maha Asyik, kata Tronjal-Tronjol juga digunakan sebagai tagline pasangan capres-cawapres fiktif ini dalam berkampanye di media sosial bersama tim relawannya. Bertanya-tanya mengenai makna tronjal-tronjol? Istilah tronjal-tronjol ini diambil dari ungkapan bahasa jawa yang memiliki arti sembarangan.
Mengapa tronjal-tronjol yang dipilih sebagai tagline? Tronjal-tronjol atau yang berarti sembarangan ini tentu menjadi sebuah pesan atau pun kritik pedas bagi semua orang. Hal ini tergambar jelas dari kebiasaan orang-orang jaman sekarang yang sembarangan dalam bertingkah laku dan bertutur kata di media sosial, hingga kerap kali merugikan pihak lain.
Selain sebuah pesan atau pun kritik, tagline tronjal-tronjol ini juga tersirat sebagai sebuah sindiran. Karena banyak orang yang asal ngomong dan menimbulkan hoax di berbagai platform media. Sindiran ini tentu saya agar orang lebih berhati-hati ketika berbicara di publik.
Black Campaign Saling Menjelekkan Merebak, Nurhadi-Aldo Hadir Meredam Hal Tersebut
Reviewed by PFM MGL BLOG
on
6:03 PM
Rating:
No comments: