 |
| Defia Rosmaniar, taekwondoin Indonesia |
PFMMAGELANG, OLAHRAGA - Defia Rosmaniar, atlet taekwondo putri menjadi atlet pertama yang meraih medali emas bagi Indonesia pada ajang Asian Games 2018.
Defia Rosmaniar mampu meraih medali emas taekwondo nomor poomsae tunggal putri setelah mengalahkan wakil Iran, Marjan Salahshouri.
Taekwondoin kelahiran Bogor 23 tahun yang lalu ini mengaku awalnya tak menyukai taekwondo dan selalu bermalas-malasan diawal mengenal taekwondo. Namun karena terus menerus dilakukan akhirnya ia pun mulai menyukai taekwondo.
Tiga bulan sebelum berlaga di ajang Asian Games 2018, ia lebih dulu mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet medali emas di Kejuaraan Taekwondo Asia di nomor tunggal putri dan medali perunggu bersama Muhammad Abdurrahman Wahyu di nomor pair poomsae.
Kemenangan Defia Rosmaniar ini tentu patut diapresiasi, pasalnya karena fokus di ajang Asian Games 2018 ia harus melewatkan pemakaman mendiang ayahnya yang berpulang pada hari Kamis 19 April lalu dan baru bisa pulang ke Indonesia di hari berikutnya pada Jumat 20 April yang mana ayah dari Defia telah dimakamkan.
Kabar meninggalnya ayah Defia diterima ketika tim taekwondo Indonesia sedang menjalani try out di Korea Selatan sejak 15 Maret sampai pulang ke Indonesia pada 11 Agustus 2018 lalu.
Medali emas yang berhasil diraih di ajang Asian Games 2018 ini dipersembahkan untuk keluarganya terutama untuk almarhum ayahnya. Selain keluarga tentu juga dipersembahkan kepada pelatih, teman, dan semua yang mendukungnya, dan pada seluruh warga negara Indonesia pada umumnya.
Defia Rosmaniar mampu meraih medali emas taekwondo nomor poomsae tunggal putri setelah mengalahkan wakil Iran, Marjan Salahshouri.
Taekwondoin kelahiran Bogor 23 tahun yang lalu ini mengaku awalnya tak menyukai taekwondo dan selalu bermalas-malasan diawal mengenal taekwondo. Namun karena terus menerus dilakukan akhirnya ia pun mulai menyukai taekwondo.
Tiga bulan sebelum berlaga di ajang Asian Games 2018, ia lebih dulu mengharumkan nama Indonesia dengan menyabet medali emas di Kejuaraan Taekwondo Asia di nomor tunggal putri dan medali perunggu bersama Muhammad Abdurrahman Wahyu di nomor pair poomsae.
Kemenangan Defia Rosmaniar ini tentu patut diapresiasi, pasalnya karena fokus di ajang Asian Games 2018 ia harus melewatkan pemakaman mendiang ayahnya yang berpulang pada hari Kamis 19 April lalu dan baru bisa pulang ke Indonesia di hari berikutnya pada Jumat 20 April yang mana ayah dari Defia telah dimakamkan.
Kabar meninggalnya ayah Defia diterima ketika tim taekwondo Indonesia sedang menjalani try out di Korea Selatan sejak 15 Maret sampai pulang ke Indonesia pada 11 Agustus 2018 lalu.
Medali emas yang berhasil diraih di ajang Asian Games 2018 ini dipersembahkan untuk keluarganya terutama untuk almarhum ayahnya. Selain keluarga tentu juga dipersembahkan kepada pelatih, teman, dan semua yang mendukungnya, dan pada seluruh warga negara Indonesia pada umumnya.
Dedikasi untuk Almarhum Ayah, Defia Sumbang Medali Emas Pertama Indonesia di Asian Games 2018
Reviewed by PFM MGL BLOG
on
12:10 PM
Rating:
Reviewed by PFM MGL BLOG
on
12:10 PM
Rating:
No comments: